PRAKTIKUM II
Topik : Daun majemuk dan
bagian-bagiannya
Tujuan : Mengenal macam-macam bentuk daun majemuk dan
bagian-bagiannya.
Hari/Tanggal : Kamis/ Februari 2015
Tempat
: Laboratorium Biologi FKIP
UNLAM Banjarmasin
I.
ALAT
DAN BAHAN
A.
Alat
1.
Baki
2.
Alat Tulis
B.
Bahan
1.
Daun Kapuk (Ceiba petandra Gaertn.)
2.
Daun Kembang
merak (Caesalpinia pucherrima Sw.)
3.
Daun Putri malu
(Mimosa pudica L.)
4.
Daun Gamal (Gliricidia maculate L.)
5.
Daun Jeruk (Citrus sp)
6.
Daun Dadap ( Erythrine variegate)
7.
Daun Lamtoro (Leucaena glauca)
8.
Daun Tomat (Solomum lycopersicum)
9.
Daun Asam (Tamarindus indica L.)
10. Daun Mawar (Rosa
sp)
II.
CARA
KERJA
1. Mengamati
dan menentukan tipe daun majemuk berdasarkan susunan anak daunnya: menyirip
genap, menyirip ganjil, menyirip genap ganda 1, menyirip genap ganda 2, menyirip
beranak daun, majemuk bangun kaki, majemuk campuran.
2.
Mengamati bagian-bagian daun majemuk: ibu tangkai daun
(Petiolus communis), tangkai anak
daun (Petiololus), anak daun (Foliolum).
3.
Mengamati alat-alat tambahan pada daun: daun penumpu
dll.
4.
Menggambar hasil pengamatan.
III.
TEORI
DASAR
Suatu daun yang pada tangkainya bercabang-cabang, dan
pada tangkai ini baru terdapat helaian sehingga pada satu tangkai terdapat
lebih dari satu helaian daun dinamakan daun majemuk. Pada daun majemuk dapat
dibedakan menjadi ibu tangkai daun (petioles
communis), tangkai anak daun (petiololus) dan anak daun (foliolum).
Berdasarkan susunan anak daun
pada ibu tangkainya, daun majemuk dapat dibedakan dalam empat golongan, yaitu:
A.
Daun
majemuk menyirip (pinnatus)
Daun majemuk menyirip adalah
daun majemuk yang anak daunnya terdapat di kanan kiri ibu tangkai daun sehingga
tersusun seperti sirip pada ikan. Daun majemuk menyirip dapat dibedakan
beberapa macam, yaitu:
1) Daun
majemuk menyirip beranak satu (unifoliatus)
2) Daun
majemuk menyirip genap (abrupte pinnatus)
3) Daun
majemuk menyirip gasal (imparipinnatus)
B.
Daun
majemuk menjari (palmatus)
Daun majemuk menjari adalah
daun majemuk yang semua anak daunnya tersusun memencar pada ujung ibu tangkai
seperti letaknya jari-jari pada tangan. Berdasarkan jumlah anak daunnya, daun
majemuk menjari dapat dibedakan sebagai berikut:
1) Beranak
daun satu (bifoliolatus)
2) Beranak
daun tiga (trifoliolatus)
3) Beranak
daun lima (quinquefoliolatus)
4) Beranak
daun tujuh (septemfoliolatus)
C.
Daun
majemuk bangun kaki (pedatus)
Daun ini memiliki susunan
seperti daun majemuk menjari, tetapi dua anak daun yang paling pinggir tidak
duduk pada ibu tangkai, melainkan pada tangkai anak daun yang ada di
sampingnya.
D.
Daun
majemuk campuran (digitato pinnatus)
Daun majemuk campuran adalah
suatu daun majemuk ganda yang mempunyai cabang-cabang ibu tangkai memencar
seperti jari dan terdapat pada ujung ibu tangkai daun, tetapi pada cabang
cabang ibu tangkai ini terdapat anak-anak daun yang tersusun menyirip. Jadi
daun majemuk campuran adalah campuran susunan yang menjari dan menyirip.
IV.
HASIL
PENGAMATAN
A.
Tabel hasil pengamatan
No.
|
Nama Tumbuhan
|
Tipe daun majemuk
|
1.
|
Ceiba petandra Gaertn.
|
Daun majemuk Menjari
beranak daun tujuh
|
2.
|
Caesalpinia pulcherrima Sw.
|
Daun majemuk Menyirip genap
ganda dua dengan sempurna
|
3.
|
Mimosa pudica L.
|
Daun Majemuk Campuran
|
4.
|
Gliricidia maculate L.
|
Daun majemuk Menyirip
gasal
|
5.
|
Citrus sp
|
Daun majemuk Menyirip
beranak daun satu
|
6.
|
Erythrine variagate
|
Daun majemuk Menyirip
beranak daun tiga
|
7.
|
Leucaena glauca
|
Daun majemuk Menyirip
genap ganda dua dengan sempurna
|
8.
|
Solanum lycopersicum
|
Daun majemuk Menyirip
berselang-seling
|
9.
|
Tamarindus indica L.
|
Daun majemuk Menyirip
genap
|
10.
|
Rosa sp
|
Menyirip gasal
|
B.
Gambar hasil pengamatan
1.
Daun Kapuk (Ceiba petandra Gaertn.)
Keterangan:
1. bu tangkai daun (petiolus communis)
2.
Tangkai anak daun
(petiololus)
3.
Anak daun (foliolum)
4.
Helaian daun (lamina)
5.
Ujung daun (apex
filii)
6.
Tepi daun (margo
filii)
Sumber: Anonim a. 2015. Tersedia. http://www.discoverlife.org
(online). Diakses 1 Maret 2015.
2.
Daun Kembang
merak (Caesalpinia pucherrima Sw.)
1.
Ibu tangkai daun (potiolus
communis)
2.
Tangkai anak daun
(petiololus)
3.
Anak daun (foliolum)
4.
Helaian daun (lamina)
5.
Ujung daun (apex
filii)
6.
Tepi daun (margo
filii)
Sumber: Anonim b. 2015. Tersedia. http://www.flickr.com
(online). Diakses 1 Maret 2015.
3.
Daun Putri malu
(Mimosa pudica L.)
1. Ibu
tangkai daun (potiolus communis)
2. Tangkai
anak daun (petiololus)
3. Anak
daun (foliolum)
4. Helaian
daun (lamina)
5. Ujung
daun (apex filii)
6. Tepi
daun (margo filii)
7. Ibu
tulang daun
8. Cabang
tulang daun
Sumber: Anonim c. 2015. Tersedia. http://www.shutterstock.com
(online). Diakses 1 Maret 2015.
4.
Daun Gamal (Gliricidia maculate L.)
Keterangan:
2. Tangkai anak
daun (petiololus)
3. Anak daun (foliolum)
4.Helaian daun (lamina)
5.Ujung daun (apex filii)
6.Tepi daun (margo filii)
7.Ibu tulang daun
8.Cabang tulang daun
5.
Daun Jeruk (Citrus sp)
1. Ibu tangkai daun (potiolus
communis)
2.Anak daun (foliolum)
3.Helaian daun (lamina)
4.Ujung daun (apex filii)
5.Tepi daun (margo filii)
6.Ibu tulang daun
Menurut
Literatur
6. Daun Dadap ( Erythrine variegate)
Keterangan :
1.
Ibu tangkai daun (potiolus
communis)
2.
Anak daun (foliolum)
3.
Helaian daun (lamina)
4.
Ujung daun (apex
filii)
5.
Tepi daun (margo
filii)
6.
Ibu tulang daun
7.
Cabang tulang daun
7.
Daun Lamtoro (Leucaena glauca)
1.
Ibu tangkai daun (potiolus
communis)
2.
daun (foliolum)
3.
Helaian daun (lamina)
4.
Ujung daun (apex
filii)
5.
Tepi daun (margo
filii)
8.
Daun Tomat (Solomum lycopersicum)
Keterangan :
1.
Ibu tangkai daun
(potiolus communis)
2.
Anak daun (foliolum)
3.
Helaian daun (lamina)
4.
Ujung daun (apex
filii)
5.
Tepi daun (margo
filii)
6.
bu tulang daun
7.
Cabang tulang daun
Keterangan :
1. Ibu
tangkai daun (potiolus communis)
2. Anak
daun (foliolum)
3. Helaian
daun (lamina)
4. Ujung
daun (apex filii)
5. Tepi
daun (margo filii)
6. Ibu
tulang daun
7. Cabang
tulang daun
10. Daun
Mawar (Rosa sp)
Keterangan :
1. Ibu
tangkai daun (potiolus communis)
2. Anak
daun (foliolum)
3. Helaian
daun (lamina)
4. Ujung
daun (apex filii)
5. Tepi
daun (margo filii)
6. Ibu
tulang daun
7. Cabang
tulang daun
V.
ANALISIS
DATA
1.
Daun Kapuk (Ceiba petandra Gaertn.)
Klasifikasi:
Kingdom :
Plantae
Divisio :
Magnoliophyta
Classis :
Magnoliopsida
Sub classis :
Dilleniidae
Ordo :
Malvales
Familia :
Bombaceae
Genus :
Ceiba
Species :
Ceiba petandra Gaertn.
(Sumber: Cronquist. 1981)
Dari hasil pencanderaan
praktikum kali ini diketahui bahwa daun kapuk termasuk tipe daun majemuk
menjari menurut susunan daun pada tangkainya, karena semua anak daunnya memencar
pada ujung ibu tangkai seperti letak jari-jari pada tangan. Berdasarkan jumlah
anak daunnya, daun kapuk termasuk daun majemuk menjari beranak daun tujuh,
karena jumlah anak daunnya ada tujuh. Letak tangkai anak daun (Petiololus) yang kemudian di ujungnya
ada anak daun (folium) bergantian dan
berkerumun pada ibu tangkai daun (potiolus
communis). Jadi bisa dikatakan bentuk daun kapuk adalah majemuk menjari
beranak daun tujuh.
Menurut Gembong
Tjitrosoepomo dalam bukunya Morfologi Tumbuhan pada Halaman 62 (1985:11),
berdasarkan jumlah anak daunnya, daun majemuk menjari dapat dibedakan seperti
berikut, beranak daun tujuh (septemfoliolatus),
jika ada tujuh anak daun pada ujung tangkainya, misalnya daun randu (Ceiba petandra Gaertn.).
Menurut Buku Flora (Ceiba petandra Gaertn), Pohon yang
menggugurkan bungan, tinggi 8-30m. Batang muda dengan temple besar yang
berbentuk kerucut. Tajuk jarang, cabang dalam karangan tiga-tiga, menyimpang
kesamping horizontal. Daun tangkai panjang, berbilang 5-9. Anak daun bentuk
lenset, gundul, panjang 5-16 cm. Bunga terkumpul 2-15 di ketiak daun yang sudah
rontok, dekat ujung ranting. Kelopak bentuk Lonceng, berlekuk 5 pendek, tinggi
1-2 cm, tetap. Daun Mahkota bulat telur terbalik memanjang, 2,5-4 cm
panjangnya, pada pangkalnya bersatu, berwarna mentega, dari luar berambut
rapat. Benang sari 5, bersatu menjadi bentuk tabung pendek. Kepala sari
berbelok-belok. Bakal buah beruang 5, bakal biji banyak. Tangkai putik bentuk
benang. Buah memanjang, panjang 7,5-15 cm, menggantung, membuka dari bawah ke
atas dengan kutup, dimana sekat-sekat anatara aap terikat pada tiang tengah;
kutup dengan rambut wol panjang. Waktu berbunga tanpa daun; terutama
mei-oktober.
2.
Daun Kembang
merak (Caesalpinia pucherrima Sw.)
Klasifikasi:
Kingdom :
Plantae
Divisio :
Magnoliophyta
Classis :
Magnoliopsida
Sub classis :
Rosidae
Ordo :
Fabales
Familia :
Caesalpiniaceae
Genus :
Caesalpinia
Species :
Caesalpinia pucherrima Sw.
(Sumber: Cronquist. 1981)
Dari hasil pencanderaan praktikum kali ini diketahui bahwa daun kembang
merak termasuk tipe daun majemuk menyirip genap ganda dua dengan sempurna.
Menyirip karena anak daun tersusun seperti sirip pada kanan kiri ibu tangkainya
menurut susunan daun pada tangkainya. Genap karena jumlah anak daun yang
berpasang-pasangan di kiri kanan ibu tulang. Ganda dua karena anak daun duduk
pada cabang tingkat satu dari ibu tangkai. Dan dengan sempurna karena tidak ada
satu anak daun pun yang duduk pada ibu tangkai. Tangkai anak daunnya berbentuk
bulat padat dan sepasang daun pada ujung tangkainya yang tidak menutup. Jadi bisa dikatakan bentuk daun kapuk adalah majemuk
menyirip genap ganda dua dengan sempurna.
Menurut buku Flora Caesalpinia
pucherrima Swartz) Anak tangkai
bunga 3,5-10 cm. Benang sari 2 kali lebih panjang dari pada mahkota. Polong
tidak berduri temple. Pardu tegak; tinggi 2-4 m. Ranting kerapkali dengan
beberapa duri temple, tidak berambut. Poros daun kadang-kadang sedikit berduri
temple; sirip 3-9 pasang, yang tertengan yang besar. Anak daun per sirip 4-12
pasang, oval atau bulat telur terbalik, sisi bawah hijau biru, gungul, 1-3,5
kali 0,5-1,5 cm. Bunga berkelamin 2 atau sebagian jantan, dalam tandan yang
tidak beracabang atau bercabang sedikit panjang 15-50 cm. Tabung kelopak
pendek; taju 5, jauh lebih panjang dari tabungnya, bibir bawah yang terbesar,
melengkung. Daun mahkota panjang 2-3 cm, merah atau kuning, yang teratas
berkuku lebih panjang, dengan helaian yang lebih kecil dari pada yang lain dan
bentuk trompet miring. Benang sari 10, lepas, 5,5-7,5 cm; tangkai sari pada
pangkal berambut panjang. Polongan bentuk garis, cukup lurus, pipih, panjang
6-12 cm, berkutup 2. Biji 1-8. Tanaman hias, kadang-kadang seolah-olah liar.
Menurut Gembong Tjitrosoepomo dalam bukunya Morfologi Tumbuhan Halam 61
(1985:11), beberapa contoh daun menyirip ganda adalah daun majemuk menyirip
genap ganda dua dengan sempurna, misalnya daun kembang merak (Caesalpinia pulcherrima Sw.) dan daun
lamtoro (Leucaena glauca Bl.).
Menurut http://anakdesmaupintar.blogspot.com/
(2011) dalam tulisannya yang berjudul Daun
Tunggal dan Majemuk, pada daun kembang merak (Caesalpinia
pulcherrima), ujung daunnya terbelah, tulang daun menyirip, tepi daun rata,
tangkai anak daun berbentuk bulat padat, anak daun terdapat dikiri dan kanan
dari ibu tangkai [d]aun,
dan memiliki ibu tangkai daun. Daun kembang merak merupakan daun majemuk
menyirip (pinnatus), yang dimana daun majemuk yang anak daunnya terdapat
dikanan dan dikiri ibu tangkai daun.
3.
Daun Putri malu
(Mimosa pudica L.)
Klasifikasi:
Kingdom :
Plantae
Divisio :
Magnoliophyta
Classis :
Magnoliopsida
Sub classis :
Rosidae
Ordo :
Fabales
Familia :
Mimosaceae
Genus :
Mimosa
Species :
Mimosa pudica L.
(Sumber: Cronquist. 1981)
Dari hasil pencanderaan
praktikum kali ini diketahui bahwa tangkai anak daun putri malu berbentuk
menyirip dan anak daunnya berjumlah genap, tidak ada satu anak daun yang duduk
pada ibu tangkai dau. Namun daun putri malu ini tidak digolongkan tipe daun
majemuk menyirip genap ganda dua yang sempurna, melainkan termasuk tipe daun
majemuk campuran, karena mempunyai cabang-cabang ibu tangkai yang memencar
seperti jari dan terdapat pada ujung ibu tangkai daun, namun cabang tersebut
terdapat anak-anak daun yang tersusun menjari, letak kedua pasang cabang ibu
tangkainya sedemikian dekat satu sama lain, seakan-akan terdapat empat cabang
tangkai pada ujung ibu tangkai daunnya.
Menurut Buku Flora (Mimosa pudica L.) Herba memajat atau
berbaring atau setengah pardu; tinggi 0,3-1,5m. akar pena kuat. Batang dengan
rambut sikat yang mengarah miring ke bawah dan duri temple bongkok yang
tersebar. Daun penumpu bentuk lense, panjang 1cm. Daun pada sentuhan melipatkan
diri, menyirip rangka. Sirip terkumpul rapat, panjang 4-5,5 cm. Anak daun tiap
sirip 5-26 pasang, kerap kali berwarna tepi ungu, berumbai, 6-16 kali 1-3 mm.
Bongkol memanjang, panjang 1cm, 2-4 menjadi satu; tangaki dengan rambut sekat
yang panjang 2-5 cm. Kelopak sangat kecil, bergigi 4, seperti selaput putih.
Menurut Gembong
Tjitrosoepomo dalam bukunya Morfologi Tumbuhan pada halaman 63 (1985:11), daun
majemuk campuran adalah campuran susunan yang menjari dan menyirip, misalnya
daun sikejut (Mimosa pudica L.).
4.
Daun Gamal (Gliricidia maculate L.)
Klasifikasi:
Kingdom :
Plantae
Divisio :
Magnoliophyta
Classis :
Magnoliopsida
Sub classis :
Rosidae
Ordo :
Rosales
Familia :
Gliricidiacedae
Genus :
Gliricidia
Species :
Gliricidia maculate L.
(Sumber: Cronquist. 1981)
Dari hasil pencanderaan
praktikum kali ini diketahui bahwa letak tangkai anak daunnya berselang-seling
satu sama lain, terdapat satu anak daun yang menutup ujung ibu tangkainya.
Letak duduk anak daunnya menyirip, karena anak daunnya terdapat di kiri kanan
ibu tangkai daun. Jadi bisa diketahui bahwa daun gamal merupakan daun majemuk
menyirip gasal.
Menurut
http://kumo12miharustories.blogspot.com (2011) dalam tulisannya yang berjudul Laporan Praktikum I Morfologi Tumbuhan,
pada daun gamal anak daun yang paling ujung berbentuk
agak melebar dan membesar. Anak-anak daunnya tersusun secara berselang-seling
dengan jumlah yang ganjil dan anak daun tersebut tersusun secara menyirip.
Karena ciri-ciri tersebut maka daun gamal termasuk ke dalam daun mejemuk
menyirip gasal.
5.
Daun Jeruk (Citrus sp)
Klasifikasi:
Kingdom :
Plantae
Divisio :
Magnoliophyta
Classis :
Magnoliopsida
Sub classis :
Rosidae
Ordo :
Sapindales
Familia :
Rutaceae
Genus :
Citrus
Species :
Citrus sp
(Sumber: Cronquist . 1981)
Daun jeruk mengalami persendian (articulation), pada
satu tangkai anak daun terdapat dua anak daun yang biasanya satu lebih besar
diujung dan satu lebih kecil melekat di tangkai anak daun. Tangkai anak daunnya
sejajar dengan ibu tang kai daun. Oleh karena itu helaian daunnya tidak
langsung terdapat pada ibu tangkai daun. Dari pencanderaan diatas diketahui
daun jeruk merupakan daun majemuk menyirip beranak daun satu.
Menurut Gembong Tjitrosoepomo dalam bukunya Morfologi
Tumbuhan (1985:11), daun majemuk menyirip dapat dibedakan dalam beberapa macam
salah satunya daun majemuk menyirip beranak daun satu (unifoliolatus). Tanpa penyelidikan yang teliti daun ini tentu akan
disebut sebagai daun tunggal, tetapi di sini tangkai daun memperlihatkan suatu
persendian (articulatio), jadi
helaian daun tidak langsung terdapat pada ibu tangkai. Sesungguhnya pada daun
ini juga terdapat lebih daripada satu helaian daun, hanya saja yang
lain-lainnya telah tereduksi, sehingga tinggal satu anak daun saja. Daun yang
demikian ini biasanya kita dapati pada berbagai jenis pohon jeruk, a.l. jeruk
besar (Citrus maxima Merr.) , jeruk
nipis (Citrus aurantifolia Sw.), dll.
Menurut Buku Flora (Citrus aurantifolia Sw.) Pohon bercabang banyak; 1,5-3,5 m. Duri
0,3-1,2 cm panjangnya. Tangkai daun kea rah ujung kadang-kadang bersyap
sedikit, sayap beringgit melekuk kedalam, panjang 0,5-2,5 cm helaian daun bulat
telur elliptis atau bulat telur memanjang, dengan pangkal bulat dan ujung
tumpul, melekuk kedalam sedikit; tepi beringgit panjang 0,2-0,5 cm tebalnya
daging buah kuning ke hijauan.
6.
Daun Dadap ( Erythrine variegate)
Klasifikasi:
Kingdom :
Plantae
Divisio :
Magnoliophyta
Classis :
Magnoliopsida
Sub classis :
Rosidae
Ordo :
Rosales
Familia :
Leguminosae
Genus :
Erythrine
Species :
Erythrine variegate
(Sumber: Cronquist. 1981)
Anak daunnya ada tiga, terdapat anak daun di ujung ibu
tangkai daun yang ukurannya lebih besar dari dua lainnya, duduk dua anak
daunnya berpasangan satu sama di ibu tangkai daun, susunan anak daun pada ibu
tangkai daunnya menyirip. Jadi diketahui bahwa daun dadap merupakan daun
majemuk menyirip beranak daun tiga.
Menurut
http://kumo12miharustories.blogspot.com (2011) dalam tulisannya yang berjudul Laporan Praktikum I Morfologi Tumbuhan,
Daun dadap selalu memiliki tiga anak daun, tata letaknya menyirip. Pada bagian
ujung ibu tangkai daun terdapat satu anak daun yang mengalami pembesaran
sehingga ukurannya lebih besar dari anak daun yang lain. Daun dadap termasuk ke
dalam daun majemuk menyirip ganjil.
Perbedaan pencanderaan: menurut saya daun dadao
merupakan daun majemuk menyirip beranak daun tiga. Bukan hanya daun majemuk
menjari yang memiliki susunan beranak daun tiga, namun menyirip pun juga. Untuk
membedakannya harus dilihat dengan teliti dengan seksama, jika semua bertemu
pada satu titik (ujung ib tangkai), berarti menjari, namun pada daun dadap
tidak, terdapat jarak antara anak daun yang terletak di ujung ibu tangkai
dengan dua anak daun lainnya. Oleh karena itu daun dadap itu menjari beranak
daun tiga bukannya menyirip gasal.
Menurut Buku Flora ( Erythrine variegate) Pohon yang megugurkan daun, tinggi 1-25m.
Batang daun dan tangkai kebanyakan berduri temple. Poros daun dengan tangkai
panjang 10-40 cm, tidak berduri tempel, anak daun bulat telur terbalik,
segitiga atau belah ketupat dengan ujung tumpul, tepi rata.
7.
Daun Lamtoro (Leucaena glauca)
Kingdom :Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Sub classis : Rosidae
Ordo : Fabales
Familia : Mimosaceae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Sub classis : Rosidae
Ordo : Fabales
Familia : Mimosaceae
Genus : Leucaena
Species : Leucaena glauca
(Sumber:
Anonim. 2011. http://oryza-sativa135rsh.blogspot.com (online). Diakses 20 Maret)
Susunan anak daun di ibu tangkai daun lamtoro adalah
menyirip, karena anak daunnya yang berada di kanan kiri ibu tangkai daun.
Jumlah anak daunnya genap. Karena terjadi percabangan dua kali pada ibu tangkai
daun yang merupakan tangkai anak daun makanya disebut genap ganda dua. Letak
tangkai anak daunnya saling berhadap-hadapan satu sama lainnya.
Menurut Buku Flora (Leucaena glauca) Pardu atau pohon, tinggi 2-10 m. Ranting bulat
cylindris, pada ujungnya berambut rapat. Daun menyirip rangkap. Tangkai
kebanyakan daun kelenjar di bawah pasangan sirip yang terbawah. Sirip 3-10
pasang. Anak daun tiap sirip 5-20 pasang, bentuk garis lenset, runcing atau
bagian ujung yang runcing, dengan pangkal yang tidak sama sisi, berumbai, sisi
bawah hijau biru, 6-21 kali 2-5 mm. Poros utama berambut rapat. Bunga
berbilangan Lima.
Menurut http://kumo12miharustories.blogspot.com (2011)
dalam tulisannya yang berjudul Laporan
Praktikum I Morfologi Tumbuhan, Lamtoro merupakan
jenis daun mejemuk menyirip genap ganda dua dengan sempurna, dikatakan menyirip
karena tata letak anak tangkai daunnya menyirip sedangkan dikatakan ganda dua
karena anak daunnya duduk pada cabang tingkat satu dari ibu tangkai dan
dikatakan genap karena anak daun duduknya berpasangan dengan anak daun yang
lain. Pada sepasang anak daun yang terdapat di ujung tangkai biasanya posisinya
menutup.
8.
Daun Tomat (Solomum lycopersicum)
Klasifikasi:
Kingdom :
Plantae
Divisio :
Magnoliophyta
Classis :
Magnoliopsida
Ordo :
Solanales
Familia :
Solanaceae
Genus :
Solanum
Species :
Solonum lycopersicum
(Sumber: Cronquist. 1981)
Anak daunnya berjumlah gasal atau ganjil yaitu tujuh
anak daun, yang satu anak daunnya terdapat di ujung ibu tangkai daun. Susunan
anak daun di ibu tangkai daunnya adalah menyirip. Terdapat anak daun yang lebih
kecil di kanan kiri ibu tangkai daun yang diapit oleh anak-anak daun yang
ukurannya lebih besar pada atas dan bawahnya. Karenanya daun tomat digolongkan
kedapam daun majemuk menyirip beselang-seling.
Menurut Gembong Tjitrosoepomo dalam bukunya Morfologi
Tumbuhan (1985:11), menyirip berselang-seling (interrupte pinnatus), yaitu jika anak daun pada ibu tangkai
berselang-seling pasangan anak daun yang lebar dengan pasangan anak daun yang
sempit, misalnya pada anak daun tomat (Solanum
lycopernnicum L.).
Menurut http://kumo12miharustories.blogspot.com (2011)
dalam tulisannya yang berjudul Laporan
Praktikum I Morfologi Tumbuhan, pada daun tomat yang
sudah dewasa daun majemuknya akan sangat jelas terlihat, dan pada daun tomat
anak-anak daunnya terletak berselang-seling, yaitu anak-anak daun pada ibu
tangkai berselang seling pasangan anak daun yang lebar dengan pasangan anak
daun yang sempit. Dan pada daun tomat juga terdapat pembesaran daun pada bagian
ujung ibu tangkai daun.
9.
Daun Asam (Tamarindus indica L.)
Klasifikasi:
Kingdom :
Plantae
Divisio :
Magnoliophyta
Classis :
Magnoliopsida
Sub classis :
Rosidae
Ordo :
Fabales
Familia :
Caesalpinaceae
Genus :
Tamarindus
Species : Tamarindus indica L.
(Sumber: Cronquist. 1981)
Anak daunnya berjumlah genap, yang pada ujung ibu
tangkai daun tidak terdapat satu anak daun. Susunan anak daun pada ibu tangkai
daun menyirip. Anak daunnya saling berhadap-hadapan atau berpasang-pasangan
satu sama lainnya. Jadi dapat diketahui bahwa daun asam merupakan daun majemuk
menyirip genap.
Menurut Gembong Tjitrosoepomo dalam bukunya Morfologi
Tumbuhan (1985:11), daun majemuk menyirip genap a.l. terdapat pada pohon asam (Tamarindus indica L.) yang anak daunnya
berpasang-pasangan, jadi jumlah anak daun benar genap.
Menurut Buku flora (Tamarindus indica L.) Pohon tinggi 15-25 m. Daun berseling, meyirip
genap, panjang 5-13 cm. Anak daun berhadapan, 10-15 pasang, memanjang sampai
bentuk garis, sisi bawah hijau biru, gundul, 1-2,5 kali 0,5-1 cm. Tandan bunga
hampir duduk, panjang 2-16 cm, anak tangkai 1-1,5 cm, Daun penumpu cepat
rontok.
Menurut http://kumo12miharustories.blogspot.com (2011)
dalam tulisannya yang berjudul Laporan
Praktikum I Morfologi Tumbuhan, struktur pada daun asam
hampir sama dengan daun gamal namun pada daun gamal letak anak daunnya
berselang-seling namun tidak berpasangan sehingga berjumlah ganjil sedangkan
pada daun asam, anak-anak daunnya duduknya berhadap-hadapan, sehingga bejumlah
genap. Pada sepasang anak daun yang terletak pada ujung tangkai letak duduknya
menutup. Karena ciri inilah maka daun asam dapat dikatakan daun majemuk
menyirip genap.
10. Daun Mawar (Rosa
sp)
Klasifikasi:
Kingdom :
Plantae
Divisio :
Magnoliophyta
Classis :
Magnoliopsida
Sub classis :
Rosidae
Ordo :
Rosales
Familia :
Rosaceae
Genus :
Rosa
Species :
Rosa sp
(Sumber: Cronquist. 1981)
Daun mawar mempunyai anak
daun 5, yang berletak satu di ujung tangkai daun. Susunan anak daun pada ibu
tangkai daunnya adalah menyirip. Posisi duduk tangkai anak daun pada ibu
tangkai daunnya saling berpasang-pasangan satu sama lainnya. Jadi dapat diketahui
bahwa daun mawar termasuk daun majemuk menyirip gasal.
Menurut Gembong
Tjitrosoepomo dalam bukunya Morfologi Tumbuhan (1985:11), daun majemuk menyirip
gasal (imparipinnatus), juga di sini
yang menjadi pedoman ialah ada atau tidaknya satu anak daun yang menutup ujung
ibu tangkainya. Ditinjau dari jumlah anak daunnya akan kita dapati bilangan
yang benar-benar gasal jika anak daun berpasangan, sedang di ujung ibu tangkai
terdapat anak daun yang tersendiri (biasanya anak daun ini lebih besar dari
pada lainnya), seperti dapat dilihat pada daun pacar cina (Aglaia odorata Lour.) dan mawar (Rosa sp).
Menurut
http://kumo12miharustories.blogspot.com (2011) dalam tulisannya yang berjudul Laporan Praktikum I Morfologi Tumbuhan,
daun mawar memilki
jumlah anak daun yang ganjil, letak duduk anak daunnya menyirip. Pada daun
mawar anak daun yang terletak pada bagian ujung ibu tangkai daun mempunyai
bentuk yang agak membesar dan anak-anak daunnya memiliki tepi yang
bergerigikarena jumlah anak daunnya yang ganjil maka daun mawar dimasukkan ke
dalam daun mejemuk menyirip gasal.
VI.
KESIMPULAN
1.
Bagian-bagian
daun majemuk ada tiga, yaitu ibu tangkai daun (potiolus communis); tangkai anak daun (petiololus); dan anak daun (folium).
2.
Menurut susunan
anak daun pada ibu tangkai daun, daun majemuk digolongkan menjadi daun majemuk
menyirip, menjari, bangun kaki, dan campuran.
3.
Daun majemuk
menyirip ada beberapa macam, yaitu menyirip beranak satu; menyirip genap;
menyirip gasal; menyirip dengan anak daun yang berpasang-pasangan; menyirip berseling;
menyirip berselang seling; menyirip ganda dua; menyirip ganda tiga; menyirip
ganda empat; menyirip ganda dengan sempurna; menyirip ganda dengan tidak
sempurna.
4.
Daun majemuk
menjari ada beberapa macam diantaranya, beranak daun dua; beranak daun tiga;
beranak daun lima; beranak daun tujuh.
VII.
DAFTAR
PUSTAKA
Amintarti,Sri. 2015. Penuntun Praktikum Morfologi Tumbuhan. Banjarmasin: PMIPA FKIP
UNLAM.
Tjitrosoepomo, Gembong. 1985. Morfologi Tumbuhan.
Yogyakarta:Gajah Mada University Press.
Steenis, Van. 1975.
Flora. Jakarta pusat: PT. PRADYA PARAMITA
Riza Sativani, dkk. 2015. Perkembangan Bunga Menjadi Buah Lamtoro. http://oryza-sativa135rsh.blogspot.com (online).
Diakses Februari 2015.
Anonim. 2015. Daun
Tunggal dan Majemuk. http://anakdesmaupintar.blogspot.com (online). Diakses Februari 2015.
Anonim. 2015. Laporan
Praktikum I Morfologi Tumbuhan. http://kumo12miharustories.blogspot.com (online). Diakses Februari 2015.
Anonim a. 2015.
Ceiba Pentandra, Leaves. http://www.discoverlife.org (online). Diakses Februa 2015.
Anonim b. 2015.
Bunga Merak. http://www.flickr.com (online).
Diakses Februari 2015.
Anonim c. 2012. Mimosa
pudica isolated in white background. http://www.shutterstock.com (online). Diakses Februari 2015.
Anonim d. 2012.
Gamal. http://www.kaskus.us (online).
Diakses 19 Februari 2015.
Anonim e. 2012. Citrus
sp. http://www.flickr.com (online).
Diakses Februari 2015.
Anonim f. 2012.
Obat Sakit Panas Khasiat Daun Dadap. http://obatsakit2011.blogspot.com (online). Diakses Februari 2015.
Anonim g. 2011.
Perkembangan Bunga Menjadi Buah Lamtoro. http://oryza-sativa135rsh.blogspot.com
(online). Diakses 19 Maret 2012.
Anonim h. 2012.
P=546. http://www.herbstopic.com (online).
Diakses Februari 2015.
Anonim i. 2012. index.
http://www.rimbundahan.org (online).
Diakses 19 Maret 2012.
Anonim j. 2012.
Enlarge http://www.sciencephoto.com (online). Diakses 19 Maret 2012.
0 komentar:
Posting Komentar